Peran Bapak dalam mensukseskan Mpasi
By Izzah Rondiyah
Masa pemberian pendamping anak, dimulai dari usia 6 bulan hingga anak mencapai kemandirian untuk memakan makanannya sendiri secara baik. Ada kalanya dalam mendampingi proses tersebut menjadi sangat berat bagi seorang ibu. Lelah memasak makanan untuk anak namun berakhir dengan jurus mingkep anak yang tidak lagi bisa dirayu, atau jurus makan dengan diemut tanpa tertelan. Ada lagi jurus takut piring dan hanya berkahir dengan makanan menjadi mainan yang tidak akan masuk mulut namun berakhir tercacah diatas lantai. Proses Mpasi bisa menjadi fase yang sangat membuat ibu setress atau tertekan. Belum lagi ketika dia harus menghadapi semuanya sendiri. Dalam hal ini peran suami sebagai bapak sangat dibutuhkan.
Seorang anak belajar dengan mengamati sekelilingnya. Termasuk pada perilaku yang orang tuanya lakukan. Sadar atau tidak sadar anak akan menjiplak prilaku yang orang tuanya dilakukan. Termasuk dalam hal makan. Atau proses kita melakukan kegiatan makan. Untuk itu menjadi penting untuk berbenah menetapkan peraturan untuk kita sebagai orang tua dalam perihal makan. Contohnya wajib makan bersama ditempat makan, wajib duduk dan membaca doa. Kita harus kokoh dulu dalam peraturan ini baru bisa mencontohkan kepada anak. Terutama makna dibalik semua peraturan itu.
Anak belajar dari mengamati sekelilingnya, anak bagai spon yang siap menyerap berbagai hal yang bisa dia lihat dan dengar. Kita bisa menggunakan waktu makan bersama sebagai contoh awal persiapan anak memasuki fase mpasi. Sehingga anak akan terbiasa melihat dan mengamati bahwa makan makanan adalah seperti yang ibu atau bapak lakukan. Dan membangun kebiasaan ini secara konsisten bisa membantu anak dan orang tua memasuki fase mpasi dengan sedikit drama. Karen anak tida lagi asing dengan rutinitas makan. Bagaimana makan ialah memasukan benda diatas piring kedalam mulut, mengguyah lalu menelannya. Bagi kita orang dewasa makan menjadi hal yang mudah namun bagi seorang anak yang memasuki fase mpasi itu adalah hal baru dan bahkan tidak selalu mulus. Disini peran ibu dan bapak menjadi penting.
Memahami bahwa anak adalah pembelajar awal maka tidak apa-apa jika yang mau dia makan hanya sedikit itu hal normal. Sebagai orang tua kitapun harus mengamati respon anak, seperti kondisi anak yang dengan sakit atau tidak?, ngantuk ataj tidak dan lapar atau masih kenyang. Lalu kesiapan tangannya untuk mengenal tektur dari makanan tersebut. Nyatanya hal yang kita sebut makan menjadi hal yang harus dipelajari satu persatu dengan telaten. Tidak hanya ibu saja yang perlu mempelajari tentang hal ini, bapakpun wajib untuk mengetahui hal-hal dasar dalam perMpasian. Terkadang peran bapak justru lebih membuahkan keberhasilan ketimbang ibu.
Anak mengalami masa bosan melihat dan selalu bersama ibunya. Seharian dengan ibu karena bapaknya kerja membuat anak pasti membuat anak melihat sosok bapak menjadi istimewa karsna tidak ia jumpai dalam aktivitas seharian menjadikan bapak menjadi orang yang istimewa. Untuk itu sangat disarankan anak bisa belajar makan dari sosok bapaknya. Hal tersebut bisa dimulai dengan makn bersama dan biarkan bapak mencotohkan makan dan sesekali bisa menyuapi. Hal ini sangat berpengaruh dalam proses anak belajar makan.
0 Comments