Cemilan anak untuk cegah Stunting
By Izzah rondiyah
Stunting apa yang ada dibenak kita semua ketika mendengar kata tersebut. Stunting menjadi pembahasan yang hangat belakangan ini mengingat menjadi topik pembahasan dalam kancah politik Indonesia. Apa itu Stunting? Stunting adalah kondisi yang ditandai dengan kurangnya tinggi badan anak apabila dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Sederhananya, stunting merupakan sebutan bagi gangguan pertumbuhan pada anak. Penyebab utama dari stunting adalah kurangnya asupan nutrisi selama masa pertumbuhan anak.
Secara global, berdasarkan data UNICEF dan WHO angka prevalensi stunting Indonesia menempati urutan tertinggi ke-27 dari 154 negara yang memiliki data stunting, menjadikan Indonesia berada di urutan ke-5 diantara negara-negara di Asia. Ini menjadi kenyataan yang memprihatinkan disaat Indonesia adalah negara kaya akan sumberdaya alamnya dimana semua bisa tumbuh menjadi bahan dasar pokok untuk dikonsumsi, lautan yang luas untuk sumber ikan yang kaya akan nutrisinya. Namun kenyataan yang ada menjadi pekerjaan rumah yang besar untuk semua element pemerintah negara dan terutama peran aktif orang tua untuk mengentaskan stunting dari rumah kita sendiri. Peran aktif orang tua dapat dimulai dengan memperhatikan nutrisi anak sehingga bisa tumbuh kembang yang optimal.
Asupan nutrisi untuk anak dimulai dari masa usia anak dalam kandungan atau 0 bulan hingga 1000 hari pertamanya atau sekitar kurang lebih diusia 2 tahun dan dioptimalkan hingga 3 tahun. Pada kurun waktu ini seyogyanya seorang ibu atau orang tua ibu dan bapak mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anaknya. Bagi seorang ibu itu bisa dimulai dari melakukan skrining kesehatan untuk mengetahui nilai hemoglobin dalam darah sebelum mempersiapkan kehamilan. Untuk memastikan ibu hamil tidak terkena anemia.
Lalu pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan menjadi asupan pertama bayi yang mengandung banyak sekali manfaat dan nutrisi untuk bayi dilanjut dengan pemberian pendamping asi atau MPASI yang sudah memiliki aturan untuk memberikan makan dengan gizi setara. Yang terdiri dari karbohidrat, protein hewani, nabati, lemak dan sayur dilanjutkan buah untuk tambahan sejak usia 1 tahun keatas. Selain menu besar atau makan utama anak, pemberian cemilan menjadi asupan yang utama.
Cemilan dan anak tidak bisa dipisahkan. Cemilan itu makanan yang ringan dan bisa menjadi booster yang baik untuk menambah gizi anak jika diberikan cemilan yang benar. Bukan asal cemilan yang sudah bungkusan atau prosesan di toko-toko atau swalayan. Yang perlu diperhatikan adalah kandungan gizi atau komponen dalam cemilan tersebut. Biasanya cemilan yang sudah termasuk dalam makanan ultraproses adalah cemilan yang rendah keseimbangan gizinya. Sehingga tidak bisa membantu memenuhi kebutuhan nutrisi anak. Ini yang menjadi salah satu sumber masalah yang sudah menjadi kebiasaan dalam masyarakat kita.
Untuk itu membuat cemilan sendiri menjadi alternatif yang terbaik untuk mastikan anak kita dalam mengkonsumsi cemilan. Cemilan yang dibuat sendiri tentu lebih jelas kandungannya. Seperti cemilan satu ini yang cara membuatnya mudah dan tentunya kandungannya sangat lengkap.
Banana Waffle. Komposisi telur sebagai protein hewani. Pisang dari buah, lalu tambahan susu uht sebagai tambahan lemak. Cukup 3 bahan namun gizinya sangat padat. Membuatnya pun simple.
0 Comments