by Izzah photo by pinterest
Tentang Makanan Keluarga
by Izzahrondiyah
Aku sedikit tidak percaya diri jika
bercerita tentang makanan keluarga. Semenjak menikah dan memutuskan untuk
mandiri dengan mengontrak rumah di salah satu kota untuk mengikis jarak menuju
ke tempat kerja suami. Saya jadi mulai belajar untuk memasak.
Meski dulunya lebih suka untuk membeli
masakan jadi. Namun pada akhirnya saya memilih untuk berlahan memasak menu makanan
untuk keluarga ku sendiri. Meski kerap kali rasanya masih belum enak namun
tidak mengapa. Namanya juga masih belajar. Selain masalah hasil masakan yang
enak tidak setelah aku rutin masak aku jadi belajar berbagai hal. Seperti
1. 1. Lebih menghemat
biaya.
Beli makanan untuk dua
orang aku dan suami untuk makan dalam sehari alias 3 kali sehari. Rasanya menghabiskan
sebagaian gaji suami. Memang tidak bisa dihindari jika kebutuhan paling banyak
dalam rumah tangga adalah kebutuhan untuk makan.
Akan tetapi dengan aku memasak makanan sendiri. aku merasa jauh lebih hemat dari membelinya untuk kebutuhan hari-hari. Dan juga bisa membuat menu yang beragam.
2. 2. Belajar pola
makan yang lebih sehat
Hal mendasar sebagai
kebutuhan manusia adalah kebutuhan untuk makan.
Memberikan hak tubuh untuk menciptakan tenaga dari makanan yang kita
makan. Maka apa yang kita makan akan menjadi penting karena memberikan pengaruh
untuk tubuh.
Mungkin saat ini, tubuh kita masih bisa menetralkan berbagai kandungan makanan yang sebenarnya tidak diperlukan oleh tubuh. Namun jika sudah memasuki usia tua. Tubuh kan merasakan hasil dari berbagai makanan yang kita makan. Jadi semenjak itu, aku berusaha belajar berbagai menu yag lebih sehat untuk keluarga.
3. 3. Menumbuhkan
rasa kasih dalam keluarga
“ bagaimana masakan aku
hari ini?” “apakah menunya enak?” terkadanga aku menjadi lebih banyak bertanya
dan bercerita semua dimulai dari makanan yang aku masak. Rasanya meja makan
tidak menjadi sepi, semenjak itu di meja makan kita akan saling bergurai ceria.
Dari suami yang menjelma seperti chef terkenal yang sedang mengomentari masakan
istri seperti konsestan lomba memasak. Hehehe
Setelah menjadikan memasak sebagai rutinitas. Memasak bukan menjadi hal yang menyeramkan tau bahkan beban. Kini memasak memiliki arti lebih dari sekedar memotong sayur dan menyalakan kompor.
0 Comments