Hidup yang seperti apa ? capek banyak pikiran

Ini hidup kita
Kita bisa capek lho, hanya karena banyak pikiran. Bahkan tidur saja bisa tidak nyeyak, minum teh manis berasa asam, bahkan untuk bernafas saja terasa sesak. Padahal secara fisik kita tidak beraktivitas apapun. Namun daya imun dan fisik menurun. Terkadang itu terjadi karena kita sering lupa bahwa lelah fisik yang kita alamai bisa terjadi karena lelah psikis kita, atau pikiran dan hati kita. 
.
Sudah agak lama tritment ini saya lakukan. Semenjak dulu pernah baca buku berjudul Gettinh things done for teens karya David Allen and friends. Mencoba melukiskan bahwa isi kepala kita adalah lemari. Dimana kita yang memiliki hak untuk memasukkan barang-barang kedalamnya secara sadar, apa-apa yang menjadi isi pikiran kita adalah apa-apa secara sadar bisa kita pilah pilih. Sekarang dari banyak cheklist persoalan dalam hidup ini, saya nemilih untuk memikirkan hal-hal yang membuat saya bahagia. Karena saya sadar terkadang hal-hal yang justru saya pikirkan adalah omongan orang.
.
Setelah tersadar saya mulai memilah dan memilih topik topik yang akan saya pikirkan. Ketimbang memikirkan omongan orang, kenapa sarjana gak kerja. Mending memikirkan bagaimana melanjutkan bisnis saya kembali. Dan masih banyak lagi. Teman. . . . 
.
Hidup yang kita jalani sebenarnya sangatlah sederhana, bernafas, makan, punya tempat untuk melindungi diri dari hujan dan panas, pasangan, beribadah dan alat-alat bantu serta meninggal. Namun kenyataanya kehidupan saat ini seolah menuntut kita dengan berbagai pertanyaan-pertanyaan yang tidak pernah ada habisnya, serta standart-standart hidup yang sudah dibuat secara kasat mata namun menuntut kita untuk menggapainya.
.
Sehingga diri kita yang tidak bisa mengontrol pikiran dan hati kita akan terus bekerja keras untuk memenuhinya, memenuhi standart-standart yang dibuat dunia ini, dan akhirnya tanpa sadar kita hidup bukan untuk membuat diri kita bahagia, namun kita hidup untuk membuat dunia ini bahagia. Bagaimana rasanya ? Serasa tidak pernah cukup, ambisius, more and more yang membuat diri kita tenang namun membuat mereka, orang lain, dunia menyukainya.
.
Menjadi kebanggaan terkadang menyenangkan, tapi tidak selalu membuat kita bahagia. Kita harus selalu terlihat menyakinkan agar dapat pujian, harus selalu memberikan yang terbaik, selalu ada apanya. Hingga terkadang kita lupa bahwa menjadi apa adanya dan menerima diri apa adanya adalah hal yang memiliki arti tersendiri.
.
Kita bukan benda yang bisa dibeli ketika memiliki manfaat dan bisa dibuang ketika manfaatnya telah hilang. Kita manusia yang kerap kali jatuh dalam kegagalan dan bangkit  lagi untuk mewujudkan impian. Bagaimana jadinya jika ketika kita gagal namun kita ditinggalkan, ketika kita berhasil kita disanjung sedunia. Apakah seperti itu hidup manusia sekarang ?
.
Entahlah, namun agar tetap waras, dan menikmati setiap proses hidup ini, ada satu orang yang harus kita yakinkan, yakinkan bahwa tidak apa-apa gagal, tidak apa-apa kecewa, aku disini selalu menemani dan mari kita bangkit lagi. Lebih dari siapapun dia adalah diri kita sendiri, jiwa kita yang senantiasa terhubung kepada Tuhan. Biarkan semua omongan orang lain yang mencela atau mencibir, asal bukan diri kita sendiri yang mencela jiwa kita sendiri.
.
Mulai lah kembali menata ulang pikiran kita, topik topik apa yang ingin kita pikirkan dan apa yang tidak, karena hanya diri kitalah yang bisa mengontrol pikiran dan hidup kita. Jangan biarkan hidup kita dipengaruhi oleh orang lain. Hidup hanya sekali. Saya harap teman teman semua bisa memulai hidup dengan bahagia, bernilai dan berarti bagi diri teman teman sendiri. Sehat jiwa dan memberikan buah manis bagi sesama. 

0 Comments